Kamis, 31 Mei 2012

nitip IKlan

dijual TIMOR SOHC tahun 97 warna coklat muda metalic. Remote Control, AC Dingin, Jok Kulit, Velk Chrome 15, Pajak Bulan 08, Plat B.



http://www.tokobagus.com/iklanku.asp

Kamis, 02 Februari 2012

Dasar Teori

1. Amonia
adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).

2. Natrium hidroksida (NaOH),
juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.




Artikel Islami 12 Oktober 2009 - 03:38 Materialisme & Hedonisme Melanda Kita





Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dalam Era globalisasi dewasa ini yang ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di segala bidang, merupakan suatu realitas yang tak dapat dipungkiri dan tak mungkin dihindari oleh setiap orang yang hidup di zaman ini. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, lebih-lebih media elektronik telah menawarkan suatu gagasan baru ke seluruh dunia tanpa memperhitungkan dampak-dampak negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap norma agama dan akhlaq manusia.
Promosi bertubi-tubi yang dilancarkan oleh berbagai media massa telah menawarkan kenikmatan hidup dengan gaya modern, konsumtif dan jet-set (mewah). Gaya hidup yang dituntut dan dikejar oleh hampir setiap orang sebagai pelaku kehidupan modern adalah kehidupan yang bebas tanpa batas, baik batas etika kesopanan, moral maupun akhlaq. Roda kehidupan yang dipacu dengan akselerasi tinggi hingga menjadi cepat panas, disamping juga ketatnya dunia kompetisi, khususnya di bidang ekonomi dan prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan serta keinginan manusia, telah memaksa manusia kini tidak lagi berperilaku dan bertindak manusiawi tetapi dengan semau gue (seenaknya sendiri).
Bagi banyak orang, mencari rizki yang halalan toyyiban (halal dan baik) nyaris dianggap suatu pekerjaan yang sia-sia. Adanya peluang untuk korupsi, kolusi, manipulasi dan sejenisnya yang berseliweran di depan hidung, benar-benar  membuat mata mereka menjadi "silau". Rangsangan manipulasi dan kolusi itu menjadi "klop" manakala kita melihat keadaan ekonomi yang semakin sulit akhir-akhir ini. Susahnya mencari pekerjaan, harga barang-barang kebutuhan yang terus melambung serta gaya hidup yang semakin men-jetset hingga membuat kebanyakan manusia jadi lupa diri, tabrak sana tabrak sini tanpa memperdulikan norma agama, yang penting fulus (uang) bisa didapat dengan mudah walupun harus dengan cara yang kotor dan keji.
Keadaan seperti ini sesuai dengan apa yang telah disyairkan oleh seorang penyair muda di Zaman Jahiliyah dahulu yang bernama Thorofah bin Al-'Abdi : "‘Pabila anda tak dapat memuaskan keinginanku, biarlah aku memenuhinya dengan seenakku sendiri, orang akan memuaskan nafsunya selama hidup. Setelah mati nanti anda akan tahu bahwa kita semua haus !". Manusia yang menyatakan dirinya "modern" pastilah menjadi pengikut aliran ini walaupun tidak dengan terang-terangan memproklamirkan dirinya, kecuali orang-orang yang diperliharakan Allah dari padanya.
Mengenai hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Sesungguhnya bagi setiap ummat ada ujiannya, dan ujian bagi ummatku     ialah harta kekayaan". (H.R. Tarmizi)
"Demi Allah, bukanlah kekafiran dan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi justru aku khawatir kemewahan dunia yang kamu dapatkan sebagaimana telah diberikan kepada orang-orang sebelum kamu, lalu kamu bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula". (H.R. Tarmizi)
Apabila diingatkan, baik dengan teguran-teguran religi yang tersirat maupun yang tersurat, sungguh yang keluar dari bibir mereka adalah kata-kata apologi (pembelaan) "Jangankan cari rejeki yang halal, yang haram saja susah !", begitu sering dilontarkan. Hidup dinilai hanya untuk saat ini saja, mereka tidak lagi dilhami oleh kehidupan masa depan yang bersifat ukhrowi nan kekal dan abadi. Orang-orang itu hanya menghargai kekayaan dan kemewahan dengan segala yang berhubungan dengan kehinaan dan kerendahan moral. Mereka akan mencela orang yang tidak ikut berkecimpung dalam perebutan materi tersebut betapapun orang itu baik budi dan berwatak mulia.
Salah seorang penyair Arab di Zaman Jahiliyah pernah berkata : "DikutukTuhan seorang budak yang cita-cita dan tujuan hidupnya hanya untuk mencari sandang dan pangan saja". Bagaimana kiranya (kita tak bisa membayangkan) sendainya penyair tersebut masih hidup sampai sekarang ini, dimana ia melihat terlalu banyaknya orang-orang yang berlomba dan berjibaku untuk tidak hanya memenuhi sekedar sandang pangan saja tetapi lebih memenuhi kebutuhan "kemewahan dunia" walaupun dengan cara yang menjijikan dan keji.
Adalah seorang sarjana yang bekerja pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), ia seorang yang pintar dan mempunyai talenta dalam dunia ilmu dan penelitian ilmiah serta telah banyak menulis di majalah-majalah ilmiah populer. Namun akhirnya ia pindah ke Departemen Penerangan dan bekerja sebagai penyiar. Ketika ditanyakan apa sebabnya ia mengubah haluan, maka dijawab : "Karena pekerjaan yang baru menjanjikan gaji yang lebih besar...".
Ironisnya, seorang ustadz yang sangat dikagumi dan telah berhasil menyusun buku "Tasawuf Islam" sehingga memperoleh penghargaan dari Para ‘Alim ‘Ulama terkemuka. Tapi tiba-tiba ia pindah ke Departemen Luar Negeri dan menjadi interpreter (penerjemah) bahasa Arab demi mengejar tambahan gaji yang lebih besar.
Ini semua mengindikasikan bahwa materi berada di atas segala-galanya dan telah menjadi sesuatu yang menentukan tujuan hidup sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak secara total, bukan lagi sebagai sarana dan alat untuk mencapai tujuan hidup tersebut.
Bila kemaksiatan sudah menjadi suatu kebiasaan (bahkan sudah menjadi suatu kenikmatan), apalagi kalau bukan apologi (pembelaan) dan legitimasi (pembenaran) yang menjadi andalan. Sederet kata-kata yang menjijikan pun akan meluncur dengan deras dan fasih-nya dari bibir mereka yang secara otomatis menjadi pandai bertutur bak tukang obat kaki lima di pinggir jalan. "Saya ‘kan hanya menerima pemberian orang...Lagi pula saya tidak memaksa khok...! Yah..,saya kan cuma sedikit, lihat tuh babe-babe kita dapatnya lebih banyak". Dan ketika diingatkan, itu salah dan haram dengan dalil : "Orang yang menyogok dan yang disogok, dua-duanya masuk Neraka". Mereka menjawab lagi :"Tapi saya berbuat demikian ‘kan untuk menafkahkan anak-isteri ..., bukankah menafkahkan keluarga juga termasuk amal soleh ?". 
Naudzubillah min dzalik !!!
Begitulah manusia yang telah diserang penyakit Hubbud Dunya (Cinta Dunia), mula-mula hanya ikut menikmati, makin lama makin menjadi, pada akhirnya menjadi ideologi yang akan dibela sampai mati. Mereka hanya berorientasi kepada uang, peluang, dan senang-senang. Inilah sekelumit gaya hidup hedonisme (hanya mencari kesenangan duniawi saja) dan materialisme (hanya mementingkan materi semata) yang tengah melanda masyarakat kita dan orang-orang yang hidup di akhir abad ke-20 ini. Maka bila hal ini tidak disadari dan diwaspadai akan menjerumuskan masyarakat  kepada masyarakat yang Dehumanis, Apatis  dan Hedonis.
Manusia seperti itulah yang diejek oleh Allah SWT dalam Firmannya :
"Dan kalau Kami kehendaki, sesungguhnya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya adalah seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, maka diulurkan juga lidahnya. Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir". (QS. Al-A'raaf :176)
Mereka menganggap kemanusiaan adalah suatu komoditi yang tak diperlukan lagi. Mereka berteriak-teriak : "Jangan pikirkan hari esok, hidup cuma untuk hari ini, jangan perdulikan orang lain, yang penting perkuat diri. Jadikan dirimu populer meskipun dirimu bodoh dan biarkan mereka berduyun-duyun bersimpuh dalam tali sepatu kekayaan dan kekuasaanmu". Itulah gaya hidup para wajah dunia materialistik.
Mereka mengingkari hari akhirat, sebagaimana disinyalir dalam Al-qur'an :
"Dan mereka berkata : "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup tidak ada yang membinasakan kita selain waktu", dan mereka sekali-kali tidak tidak mengetahui pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS : 45:24)
Seorang Muslim sepatutnya menjadi manusia-manusia yang diperhitungkan, baik kualitasnya, profesionalismenya, maupun ketajaman akal-budi dan rohaninya, bukan yang diperhitungkan karena seringnya membuat kerusakan dan keonaran di mana-mana.
Kekayaan dan kekuasaan penting bagi Seorang Muslim, lebih dikarenakan untuk membiayai dan mendukung Jihad Fi Sabilllah (Berjuang di Jalan Allah) dan menjadi senjata untuk menundukkan kejahiliyiahan, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tetapi lebih untuk kepentingan dan Kemaslahatan seluruh ummat Islam di manapun berada. Karena antara seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersudara. Seorang muslim harus tampil sebagai sosok figur yang terbaik dalam segala sudut kehidupan (Kuntum Khairu Ummah).
Akhirul Qalam..., penulis berwasiat kepada diri sendiri dan para pembaca Semoga kita semua terhindar dan dijauhkan dari hal-hal serta sifat-sifat tersebut di atas, begitu juga keturunan kita, sanak dan saudara serta kerabat dekat kita.  Amiieeen...
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamulaikum Wr. Wb.
  
pelajari selengkapnya di sini :

Selasa, 31 Januari 2012

saat masyarakat kecil teraniaya

dimakah mereka ???
kemana mereka ???
apakah suara kami tak cukup jelas ???
ataukah telinga mereka telah tersumbat dolar ???
entah mengapa ???
mereka itu sebenarnya penghianat !!!
yang tak tau terima kasih dan balas budi !!!
semuanya menjadi percuma !!!
kampanye nya begini, hasilnya begini !!!
DPR ???
Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Penindas Rakyat ???
hanya anda yang tau....

Rabu, 04 Januari 2012

SAiiKO FUNKY

Saiiko Funky adalah salah satu band anak muda yang berasal dari daerah banten selatan, tepatnya di daerah MALINGPING, Banten.
Seperti namanya, aliran band ini adalah funky dengan sedikit gebrakan hardcorenya.
PERSONIL :
BILLY : Vokalist
lahir 10 Oktober 1992.
RULLY : Bassist
lahir 31 Desember 1995

RIDHO : Guitarist
lahir 08 September 1993
FEBRIAN : Drummer
lahir 02 February 1994

gratissss